Saya baru saja membeli sebuah notebook baru keluaran Xiaomi. Kebetulan ada rejeki dari hasil investasi bitcoin, hehe. Sebetulnya saya ingin membeli surface laptop tapi harganya sangat mahal, apalagi uang sisanya masih bisa saya gunakan untuk hal yang lain.
Pilihan saya memilih Xiaomi Notebook karena harganya yang relatif murah di kelasnya. Untuk notebook atau ultrabook dengan spesifikasi yang sama, harganya sangat berbeda. Untuk Xiaomi Notebook 13.3 FIngerprint version, harganya sekitar USD 890, sedangkan merek lain bisa lebih dari USD 1000. Selain itu design dan material buildnya sangat sexy, terbuat dari aluminium dan ketebalannya sangat tipis. Notebook ini mirip dengan MacBook keluaran Apple, namun di depannya tidak terdapat logo apapun, jadi terlihat lebih elegan.
Dapur pacunya dilengkapi dengan Intel processor i5 7th gen dengan memory 8GB. Untuk drive penyimpanannya disupport oleh SSD 250 GB yang dapat diekspand dengan menggunakan slot tambahan. Sayang sekali untuk memory tidak bisa ditambah karena sudah paten/soldered. Untuk graphic processornya menggunakan NVIDIA GeForce MX150.
Salah satu fitur andalannya adalah dengan adanya tambahan fingerprint yang tidak ada di versi sebelumnya (2016). Proses login sangat mudah dengan adanya fingerprint, bisanya saya harus mengetikkan password terlebih dahulu.
Selain itu, speaker yang dibenamkan sangat menarik. Menggunakan speaker dari AKG dengan software audio dari Dolby yang khusus didesign untuk Notebook ini. Menonton film dengan notebook ini memberikan efek yang lebih dibanding dengan laptop biasa. Suara yang dihasilkan terdengar begitu nyata, speerti di bioskop dengan audio system Dolby.
Battrenya bertahan cukup lama, sekitar 3-5 jam. Proses chargingnya pun tidak lama. Kabel yang digunakan adalah kabel type C sehingga proses pengisian daya lebih cepat.
Terdapat 1 port USB C, 2 port USB 3.0, 1 port HDMI dan 1 port audio. Tidak ada port untuk kabel LAN dan VGA. Hal ini bisa dimaklumi sebagai kompensasi untuk ketebalannya. Saya cukup direpotkan dengan hanya ada 2 port USB 3.0, karena biasanya saya bekerja dengan 3 port. Namun hal ini tidak terlalu mengganggu.
Setelah menggunakan selama 1 minggu, saya cukup puas dengan performanya. Apalagi dengan tampilan fisiknya, notebook saya cukup menyita perhatian teman-teman di kantor. Kekurangan dari Notebook ini adalah suara kipas yang cukup mengganggu jika prosesornya bekerja keras. Selain itu tidak ada.
Jadi, Notebook Xiaomi ini bisa menjadi opsi menjadi laptop utama untuk bekerja sehari-hari. Mulai dari pekerjaan administratif sampai design grafis karena prosesor dan GPUnya yang mumpuni.
*PS : Windows bawaan adalah versi China, jadi harus instal ulang untuk versi bahasa lainnya.