Trip To Rome

Nataniel

Nataniel

Photographer, content designer and trader

. . .

Perjalanan yang harusnya gw lakukan empat tahun lalu akhirnya terlaksana juga. Minggu lalu gw berangkat ke Roma! Ini bukan pertama kalinya gw ke Italy melaikna yang kedua kalinya. Sebelumnya gw sudah pernah mengunjungi negara ini tahun 2011. Ketika itu gw bersama tim dari kampus gw, sayangnya gw gak sempat mengunjungi Roma.

Hari Pertama

Perjalanan ke Roma lumayan menguras tenaga. Gw harus bangun pagi untuk mengejar bis ke Stasiun kereta. Gw sempat harus balik ke apartemen lagi karena ketinggalan charger HP dan kamera, barang yang harusnya gw notice dari awal. Hasilnya gw tepar di kereta. Gw naik kereta pagi ke kota Gothenburg kemudian sambung bis ke Bandara Landvetter.

Di bandara gw sempat agak kesel karena ketika gw chek in petugasnya menyangsikan VISA gw. Di visa gw memang tertulis single entry yang artinya gw cuma bisa masuk ke negara Schengen sekali sampai masa berlakunya habis. Tapi kan gw tidak keluar dari Schengen area, karena Italy masuk area tersebut. Setalah menghubungi managernya akhirnya gw diijinkan masuk.

Perjalanan ke Roma memakan waktu sekitar 30 menit. Gw naik pesawat low fare, Ryan Air. Maskapai ini sudah terkenal di Eropa dengan biayanya yang murah, tapi cukup ketat dengan peraturannya. MIsalnya ukuran tas yang diperbolehkan hand carry dan juga waktu keberangkatan. Selama di pesawat gw habiskan dengan tidur dan juga menyusun rencana di Roma nanti.

Gw tiba di bandara Ciampino dengan cuaca yang tidak terlalu bagus, cloudy. Untungnya hari itu tidak hujan, padahal beberapa haris sebelumnya diprediksikan akan hujan. Thanks God!. Gw harus menunggu sejam sebelum berangkat ke hostel karena bus sebelumnya sudah penuh. Bus yang gw tumpangi adalah Terravision, harga tiketnya 4 euro dengan tujuan Station Termini. Kebetulan hostel gw dekat Termini.

Salah satu hal yang challenging ketika travelling adalah mencari alamat hostel. Untungnya kali ini gw gak perlu tersesat. Hehe. Gw menginap di Friends House Hostel. Ternyata pemilik hostel ini adalah orang Asia, dan sepertinya dari Cina. Staff nya sangat humble,  dan dia memjelaskan semua yang harus diperhatikan di hostel itu. Dia juga memberikan peta dan informasi mengenai tujuan-tujuan penting di Roma. Kali ini gw sekamar dengan Ibu dan Anak dari Brazil dan dua tante dari Spanyol kalu tidak salah. hehe.Oh iya, di Roma banyak sekali orang China. Mereka membuka usaha toko, restaurant, dan hostel.

Saat itu sudah sore sekitar jam 5, gw tidak mau menyia-nyiakan waktu gw yang singkat. Setelah menaruh barang, gw langsung memulai misi gw. Tujuan pertama gw adalah Basilica St. Maria de Magiore. Gereja yang sangat besar yang etaknya dekat dengan hostel gw. Seperti biasa, gw hanya bisa terkagum-kagum melihat arsitekturnya. Gw juga menyempatkan diri untuk berdoa disini.

Tujuan gw berikutnya adalah Colloseum. Bangunan yang dulunya merupakan tempat para gladiator bertarung. Ukurannya tidak terlalu besar ternyata. Saat itu tur terakhir sudah tertutup, jadinya gw hanya keliling di sekitarnya dan mengambil foto. Pengunjungnya sangat banyak. Satu hal yang membuat gw takjub adalah banyak pedagang asongan yang menjual tongsis. Yey! haha. pedagang ini rata-rata dari Afrika atau India. Karena hampir semua orang menenteng tongsis, gw jadi pede untuk mengambil foto selfie gw. hehe.

Dari Colloseum gw melanjutkan memutari daerah Palatino, Piazza del Campidoglio, Piazza Venezia. Disini gw sempat dihampiri orang India yang tertarik melihat kamera mirrorless gw. Awalnya gw pikir dia penipu, tapi ternyata bukan. Haha.. Sebelum gw pulang gw menyempatkan ke Trevi Fountain, namun ternyata sedang direnovasi. Akhirnya gw memutuskan untuk pulang ke hostel. Gw sempat makan di restoran yang menjual ayam goreng, penjualnya orang India. Dia sempat kaget karena gw memesan ayam dengan bumbu extra hot. Ketika pulang gw bilang kalau gw dari Indonesia. Dia cuma bilang “oooo..”.

Hari Kedua

Memulai hari kedua, gw bangun pagi-pagi. Gw berencana untuk ikut misa di Gereja St. Maria de Magiore. Misa dimulai jam 7 pagi dengan bahasa pengantar Italia. Setalh itu gw balik ke hostel untuk sarapan dan mengambil beberapa perlengkapan. Setelah itu gw melanjutkan perjalan ke tengah kota.

Gw memulai dengan Piazza Bernini kemudian lanjut ke Piazza de Spagna (Spain Steps). Di sini gw menyempatkan diri untuk istrahat dan menikmati venue yang terkenal ini. Tangga yang bermula dari air mancur kemudian naik ke puncak dan berakhir di sebuah gereja.

Tujuan berikutnya adalah Piazza de Popolo. Piazza yang sangat luas yang dikelilingi beberapa gereja. Disitu terdapat museum Leonardo da Vinci, sayangnya tiket masuknya cukup mahal. Hehe. Gw sempat masuk ke Basilica Parrocchiale Santa Maria del Popolo, gereja yang terkenal. Kalau tidak salah Piazza ini sempat disebutkan di Novel Dan Brown.

Setelah itu gw menyusuri Via del Corso, jalan yang penuh dengan toko-toko bermerek. Tujuan gw berikutnya adalah Panthenon dan Piazza Navona. Sepanjang jalan gw menyempatkan diri memasuki beberapa Basilica yang namanya gw sudah lupa. Hehe..

Panthenon merupakan gereja dengan gaya mediterania dengan lubang di tengah kubahnya. Tempat ini sangat ramai dikunjungi orang. Disini gw sempat menikmati pertujukan dari seorang penyanyi jalanan yang membawakan lagu Ave Maria. Karena hari sudah siang dan lumayan hangat, waktunya untuk makan gellato. Es krim ala Italia. Gw sudah mengincar toko yang harus gw kunjungi, Della Palma Gelato. Toko ini menjual berbagai rasa gelato, sampai 150 macam. Gw sampai bingung mau pilih yang mana. Gw beli yang paling besar jadi gw bisa merasakan 4 macam flavour, harganya sekitar 4,5 euro.

Selanjutnya gw mencari makan, target gw adalah Pizza. Gw akhirnya terdampar di restoran yang cukup mahal dengan rasa pizza yang sangat standar. Gw harus membayar 14 euro, termasuk air putih seharga 4 euro. T.T. Piazza Navona ternyata venue yang sangat luas, dengan tiga fountain dan obelisk. Disni gw menyempatkan diri untuk mengambil beberapa gambar.

other photos : here

Perjalanan selanjutnya adalah ke Vatican!

2 Responses

Leave a Reply

Archives