Sriwijaya Travel Pass

Nataniel

Nataniel

Photographer, content designer and trader

. . .

Perjalanan saya selama tahun 2018 sangat dipermudah oleh adanya SJ Travel Pass ini. Saya bisa kemana-mana dengan biaya yang lebih murah. Pada bulan Juni lalu, teman saya posting sebuah selebaran di grup WA kantor, isinya tentang SJ Travel Pass ini. Jadi dengan travel pass kita bisa pergi kemana pun dalam negri menggunakan maskapai Sriwijaya. Tentu saja tergantung ada atau tidaknya rute Swriwijaya ke destinasi itu.

Saya langsung cek rute-rute yang dilalui oleh Sriwijaya Air. Ternyata destinasinya lumayan lengkap dari ujung timur sampai ujung barat Indonesia. Selain itu pengalaman saya bersama Sriwijaya selama ini tidak ada yang buruk.

Syarat untuk menjadi anggota SJ Travel Pass adalah harus berkewarganegaraan Indonesia dan membayar biaya sebesar 12 juta rupiah. Dengan pertimbangan jadwal libur saya banyak, dalam setahun bisa enam kali libur masing-masing dua minggu, saya dengan mantap membeli keanggotaan ini.

Dengan SJ Travel Pass ini bukan berarti penumpang tidak perlu membayar sepeser pun untuk naik ke pesawat, kita diwajibkan untuk membayar tarif airport dan bebeapa pajak. Dari pengalaman saya memakai SJ Travel Pass, saya cukup membayar sekitar 100-300 ribu per tiket, dengan harga tiket asli bisa diatas 2 juta. Seperti ketika saya memesan tiket Jogja – Ambon, saya hanya membayar 200an ribu dengan tiket asli diatas 2 juta. Dan juga ketika kehabisan tiket pesawat Airfast, saya menggunakan Sriwijaya dengan harga tiket diatas dua juta.

Keuntungan SJ Travel Pass lainnya adalah kita mendapat prioritas untuk booking. Sering ketika check in di bandara Hasanuddin, counter Sriwijaya selalu penuh, tapi dengan SJ Travel Pass, saya dengan mudahnya check in di counter khusus.

Selain itu tidak ada ketentuan khusus mengenai peak season. Kita tetap mendapatkan hak sesuai dengan pelanggan reguler, tidak ada block-out date, asal kursi masih tersedia. Saya baru sekali mendapatkan momen ketika tiket untuk SJ Travel Pass sold out, yaitu ketika terbang dari Denpasar ke Makassar minggu lalu. Jika saya bandingkan dengan harga tiket lain, saya memutuskan untuk memajukan keberangkatan sehari. Lumayan bisa save ratusan ribu rupiah.

Jika dihitung-hitung, selama enam bulan keanggotaan, saya sudah memanfaatkan SJ travel pass ini lebih dari 12 juta dengan perhitungan tiket normal. Jadi menurut saya sangat menguntungkan.

Kekurangan dari Sriwijaya adalah rutenya yang belum selengkap pesawat lain atau jadwalnya yang tanggung. Kadang saya harus menunggu beberapa jam di bandara transit untuk menyesuaikan jadwal saya. Atau bahkan saya harus menginap, seperti di Terminal 3 bandara Soekarno Hatta.

Pertanyaan yang pasti muncul adalah, apakah Sriwijaya Air tidak rugi dengan adanya fasilitas ini? Kemungkinan tidak, karena di sepanjang tahun, belum tentu satu pesawat pada jadwal penerbangan tertentu bisa terisi 100%. Kursi yang terisi hanya sekitar 80%. Jadi 20 % ini bisa diisi oleh anggota SJ Travel Pass.

Saya masih ada kesempatan enam bulan untuk memanfaatkan keanggotan SJ Travel Pass. Harapannya saya juga bisa menggunakannya di rute Garuda atau Citilink, karena Sriwijaya Air sudah masuk ke group Garuda Indonesia. Namun ada kemungkinan juga jika SJ Travel Pass ini akan hilang tahun depan dengan bergabungnya Sriwijaya ke group tersebut.

 

One Response

Leave a Reply

Archives