#SaveHajiLulung #TemanAhok – Gw masuk TV

Nataniel

Nataniel

Photographer, content designer and trader

. . .

#SaveHajiLulung, tagar yang sempat menjadi world wide trending topik hanya dalam beberapa jam dan bertahan hingga beberapa hari. Sungguh suatu prestasi tersendiri untuk dunia pertwitteran Indonesia. Tagar ini bahkan sempat menduduki peringkat pertama di WWTT. Kalau mau hiburan gratis, buka aja tagar #savehajilulung di semua media social, dijamin stress hilang sesaat, sesaat.

Semua bermula dari kebego’an Haji Lulung yang menyebut UPS menjadi USB. Barang yang benar-bernar berbeda. Gak kebetulan pak Haji membahas USB, ini semua karena dana siluman yang diajukan oleh DPRD DKI Jakarta dalam APBD. Dana siluman tersebut yang notabene sebesar 12T, sebagian besar dialokasikan untuk mengadaan UPS sekolah-sekolah. Jumlah yang fantastis dan tidak masuk akal. Berita terakhir, PT yang ikut tender ternyata fiktif. Damn!

#TemanAhok. Kita pindah ke Ko Ahok. Hari minggu kemarin akhirnya gw bisa ikut acara yang digelar oleh teman-teman pendukung gebrakan ahok. Acaranya diadakan di CFD di sekitaran Bundaran HI. Ada beberapa spot terpisah yang digunakan untuk menyuarakan aspirasi masyarakat. Salah satunya spot dekat jembatan penyebrangan yang digawangi oleh #TemanAhok. Ternyata antusiasme masyarakat cukup tinggi, bahkan ada beberapa orang dari daerah lain ikut memberikan orasi. Ada yang dari Sumatra, Jawa, Sulawesi, Kalimantan dll. 

Gw salut buat masyarakat yang mulai melek, berani untuk menyuarakan pendapat. Semua karena akhir akhir ini muncul pemimpin yang berani untuk mendobrak kelicikan para anggota parlemen. Ahok sebagai Gubernur DKI Jakarta harus dicontoh oleh gubernur atau pemimpin di daerah lain. Mencari kekuasaan bukan untuk kepentingan pribadi tapi untuk kepentingan umum.

Mirisnya, sementara teman-teman pendukung anti korupsi melakukan orasi, ternyata ada juga ormas yang melakukan aksi keliling bundaran HI yang mendukung lengsernya Ahok. Sangat kontras!. Mereka membawa spanduk yang sisinya kurang lebih :

“Kami tidak mau tau, yang penting Ahok turun”.

“Ahok, Gubernur yang tidak beretika”

“Perkumpulan masyarakat Tionghoa Jakarta mendukung Ahok turun”

Dari ketiga kalimat diatas, gak ada yang rasional menurut gw. Kelihatan banget kalau mereka orang-orang yang dibayar. DAn jika mereka beneran menyuarakan pendapat pribadi, gw gak ngerti lagi deh. #begok.

Ada yang seru nih, pas gw beres nasrsis-narsisan di boot #TemanAHok, gw dipanggil salah satu stasiun TV untuk wawancara. Hahaha. Awalnya gw menolak, tapi kapan lagi bisa diwawancara ekslusif di TV. #mureh. Gw gak ingat lagi paa yang gw omongin pas wawancara, semoga nyambung yah… Katanya sih sudah ditayangkan di TV tapi gw gak liat. Teman adek gw yang nonton. Jadi ketika adek gw sampai di kantor, teman-temannya langsung bilang “Eh, tadi ada kakak lw di TV”. hahaha.

Maju ters #Ahok. Lindas semua para begal APBD.

Leave a Reply

Archives