Saingan baru, Blu Jek

Nataniel

Nataniel

Photographer, content designer and trader

. . .

*update. per tanggal 08/10/2015, blujek sudah menggunakan promo code untuk free Rp 25000. Promo codenya adalah “BLU“.

Ternyata bisnis transportasi online masih menjadai salah satu lahan bisnis yang diincar oleh para startup. Beberapa hari lalu, saingan Gojek dan Grab bike diluncurkan, namanya Blu-Jek.

Awalnya santer terdengar kalau Blu Jek ini adalah strategi bisnis terbaru dari Blue Bird Grup. Tapi ternyata bukan sauda-saudara. Blu Jek ini adalah singkatan dari Blusukan Ojek. hehe. Warna yang dia usung adalah warna biru, seperti biru Bank Mandiri, bukan biru Blue Bird. *sepertinya pinjam kredit dari Mandiri :D

Dari sisi pemilihan nama menurut saya sangat tetpat, karena mudah diingat dan ‘kekinian’. Selain itu dia mendapat keuntungan karena mirip dengan layanan taxi, jadi orang bisa mengasosiasikan kualitas layanan ojek tersebut dengan taxi blue bird.

Blu Jek saat ini memberikan promo gratis selama 30 hari. Lumayan buat para penumpang ojek untuk menambah alternatif.

Tadi pagi gw mencoba memesan Blu Jek ke daerah benhil. Dari pengamatan gw, kelebihan dari aplikasi Blu Jek adalah map yang akurat. Jadi ketika memilih lokasi di map, detail lokasi kita langsung muncul lengkap dengan nomor rumah. Waktunya pun sangat cepat, mungkin karena penggunanya masih sedikit sehingga beban server masih rendah. Cuma gw agak bingung ketika gw mendapat notifikasi bahwa tidak ada driver yang mengambil orderan gw, tapi tiba-tiba ada pengemudi yang menelpon kalau dia sudah mengambil orderan gw. Aneh, tapi gw iyain aja, mumpung gratis. hehe. Oh iya, kita tidak perlu memasukkan promo code selama periode promo.

Kekurangannya adalah, tidak adanya ive location dari pengemudi. Jadi kita tidak dapat memonitor keberadaan pengemudi yang kita pesan. Jadi harus mengandalkan update dari pengemudi. Gw punya pengalaman buruk ketika pengemudi gojek dan grabbike tidak bisa membaca map, gw harus mendirect mereka dengan modal location mereka. Tapi kalau tidak ada live location pasti akan lebih sulit untuk mendirect pengemudinya.

Ketika gw mau balik ke kost, gw pesan lagi. Tapi sayangnya setelah gw coba empat kali, tidak ada yang mengmbil orderan gw. Akhirnya gw pakai grab bike lagi.

Mengenai sumber dana, katanya pendiri Blu Jek ini self funding, artinya dengan biaya sendiri. wah, lumayan juga yah. Mengingat armada mereka taget sebanyak 9000 armada. Tapi tidak mnutup kemungkinan jika mereka menerima investasi dari pihak luar.

Mengenai pembagian keuntungan antara perusahaan dan driver, katanya mereka memberlakukan rasio 80:20. 80 untuk driver dan 20 untuk perusahaan. Rasio yang sangat kompetitif mengingat usaha sejenis juga memberlakukan hal yang sama.

*update
Hari ini gw coba lagi menggunakan Blu Jek. Tapi sepertinya sistemnya makin kacau karena overload. Gw order tiga kali karena tidak ada yang berhasil, namun anehnya ada tiga driver yang menelpon gw. Gw akhirnya memilih salah satu di antara mereka. Celakanya orderan yang lain tidak bisa dicancel via applikasi, harus telpon call center. Jadi yang punya pengalaman kayak gw, coba telpon ke 021 7501000.

Ada cerita menarik dari pengemudi Blu Jek tadi, awalnya dia mangkal di daerah stasiun Juanda. Dia tidak mau ikut grab bike dan gojek karena tidak tau pakai aplikasinya. Boro-boro pake aplikasi, hp mereka pun masih hp jadul. Jadi mereka tetap pada idealisme mereka, jadi tukang ojek pengkolan.

Tapi setelah melihat teman-teman mereka yang sudah gabung, mereka pun akhirnya tergugah untuk ikut daftar. Kebetulan Blu Jek buka, maka dia dan sekitar 200 temannya ikut beralih ke ojek online. haha. Semoga rejeki mereka bertambah yahh..

Jadi sekarang di panggalan bakalan ada tiga jenis ‘jaket’ nongkrong sambil mantengin hape masing-masing. hehe

2 Responses

Leave a Reply

Archives