Persembahanku – Julius Firdaus

Nataniel

Nataniel

Photographer, content designer and trader

. . .

Rejeki anak soleh. Hari ini ceritanya gw dapat undangan lagi dari teman gw untuk menghadiri konser salah satu penyanyi Indoesia jebolan Indonesia Mencari Bakat dan Australia Got Talent, Julius Firdaus. Kok bisa? ternyata teman gw ini dekat sama mas tenor ini. Oh iya, Julius ini dikenal sebagai penyanyi tenor opera. Namanya rejeki yah gak boleh ditolak, lagian sekalian farewell sebelum balik ke Sweden.

Acaranya diadakan di Galery Indonesia Kaya, Grand Indonesia. Lokasinya tepat di samping Blitz. Venuenya sangat unik, sangat Indonesia karena kental dengan budaya-budaya lokal. Auditoriumnya gak terlalu besar, mungkin bisa menampung sekitar 200 orang.

Julius tampil bersama dengan Harpist cantik, Lisa Garcia dan beberapa pemain band. Julius membawakan beberapa lagu seriosa dan juga lagu pop, temanya sih Nasionalisme. Lagu yang paling gw suka adalah “Andaikan Kau datang kembali” yang dipopulerkan oleh Koes Plus dan juga “Ave Maria” Bach (keknya ini lagu andalan dia).

Gw cukup surprise ketika dia menyanyikan lagu pertama, Ombra Mai Fu – Opera Xerxe. Ekspektasi gw itu suaranya bakalan seperti Andrea Bocelli atau Pavaroti yang terang ringan agak berat, tapi ternyata gak. Suaranya tajam soft melengking. Nada-nada tinggi dia dapat capai dengan sangat mudah, effortless. Ke’risihan’ dan ‘penasaran’ gw itu bertahan sampai dia selesai menyanyikan lagu Aryati karya Ismail Marzuki. Gw gak mendapat nuansa tenor yang familiar di telinga amatir gw ini.

Sampai akhirnya di tengah sesi, dia menjelaskan semuanya. Dia mengatakan bahwa dia terlahir sebagai seorang Counter Tenor. Gw langsung ‘plong’ mendengar semua itu. Terjawab sudah. Haha. Kata dia sih, dia penyanyi Counter Tenor profesional pertama dari Indonesia. Jadi Counter Tenor itu adalah suara laki-laki yang bisa mnegambil range suara wanita (Alto sampai Mezzo Sopran). Pantas saja suaranya melengking-melengking gitu tapi tajam dan soft.

Lagu berikutnya dia bawakan dengan ‘chest voice’. Nah dari sini gw sangat menikmati penampilannya. Suaranya lebih rendah dan lebih macho, haha.. Apalagi pas lagu “Andaikan Kau Datang Kembali”. Kayaknya pas lagu itu semua penonton tersihir, galau, dan mengingat mantan kali yah. Haha.

Lagu-lagu terakhir dia berkolaborasi dengan Piano, Guitar, dan Drum. Disini lagunya lebih asik ngebeat gitu. Membuat tangan dan kepala ikut berdecak. Terkahir ditutup dengan Ave Marian yang syahdu.

*gw search di youtube, ternyata suara dia oke ketika bawain lagu yang ada part low note, ex “The Prayer”. Rangenya gede kali yehh.. (y)

Di acara ini hadir juga Guruh Soekarno Putra, yang merupakan komposer Melati Suci. Julius juga membawakan lagu ini di setengah sesi pertama. Mas Guruh sempat diundang untuk menjelaskan interpretasi di balik lagu ini. Ternyata lagu ini dia ciptakan karena terinspirasi dari Ibunya, Fatmawati. Sayangnya beliau tidak sempat mendengarkan ketika lagu itu dipentaskan di pagelaran seni.

So far, gw sangat menikmati malam ini. Thanks for Julius for such a wonderful performance.

*semua hanya pendapat pribadi dari orang yang sok tahu mengenai teknik vocal. haha

Leave a Reply

Archives