Mulai tanggal 1 Agustus kemarin, saya resmi kembali menjadi warga ibukota. Saya meninggalkan pekerjaan di pedalaman Papua ke gemerlapnya kehidupan di Jakarta. Salah satu alasan pindah tentu saja adalah untuk mendapatkan pengalaman baru dan keluar dari ‘kebosanan’. Pindah ke Jakarta bukan berarti semuanya sempuran, ada banyak ‘kemewahan’ yang harus saya tinggalkan. Udara yang bersih, jadwal libur yang banyak, teman-teman, komunitas, dan lain-lain.
Pindah ke Jakarta berarti harus memulai lagi dari awal, take set-back. Tidak semudah membalikkan telapak tangan, karena tantangan adaptasi dan kultur yang harus disesuaikan. Setelah mencari tempat tinggal selama bebrapa minggu sebelumnya melalui media online, saya memutuskan untuk tinggal di daerah kebon kacang. Daerah yang cukup faimiliar dengan saya karena pernah tinggal di sekitar sini dan juga transportasi ke kantor yang baru cukup mudah. Saya senang melihat perkembangan Jakarta saat ini, terutama di bidang transportasi umum. Selain project MRT yang sudah berfungsi, ternyata Trans Jakarta sudah jauh lebih maju. Jalur-jalur busway sudah bertambah signifikan. Untuk kek kantor saya bisa naik Trans Jakarta sekali atau menggunakan MRT kemudian disambung dengan Trans Jakarta.
Makanan adalah salah satu askpek yang harus saya adaptasikan. Hampir empat tahun di site, makanan bukanlah masalah yang mengganggu, karena semuanya sudah tersedia. Tinggal datang ke messhall dan mengambil makanan sesuai dengan keinginan. Semuanya gratis. Sekarang saya harus memikirkan mau makan apa dan harganya berapa. hehe.
Wish me luck for my new endeavor !