Mulai tahun ajaran depan (2011/2012), ITB meniadakan jalur khusus untuk masuk ke ITB. Tahun-tahun sebelumnya, ITB menyiapkan jalur khusus yaitu USM (Ujian Saringan Masuk) untuk mengakomodir siswa-siswa yang tidak melewati jalur SMNPTN. Siswa yang lulus lewat jalur ini diharuskan membayar uang ‘sumbangan’ yang jumlahnya puluhan juta. Hal ini menyebabkan adanya gap antara mahasiswa jalur SMNPTN dan USM, dimana ITB terkesan menjual kursi untuk orang-orang yang berada.
Namun mulai tahun ajaran baru ini, jalur khusus itu sudah ditiadakan. Kebijakan ini bukan berasal dari ITB semata, namun dari pihak pemerintah juga yang terakomodir dalam keputusan Kementrian Pendidikan Nasional No. 34/2010. Isinya adalah ITB bersama PTN lain melaksanakan seleksi penerimaan mahasiswa serentak secara nasional, yaitu melalui SNMPTN.
“Hal ini diputuskan agar semua siswa dari semua kalangan mempunyai semangat melanjutkan studi ke universitas, dan juga untuk menghindari kesan bahwa ITB menjual kursi,” kata Wakil Rektor Bidang Komunikasi, Kemitraan, dan Alumni ITB Prof. Hasanuddin Z. Abidin saat jumpa pers di Gedung Rektorat ITB Jln. Tamansari Bandung, Kamis (13/1/11). web itb.
Dengan demikian, semua siswa-siswa sma memiliki kesempatan yang sama dalam memilih universitas yang diinginkan tanpa dibatasi oleh masalah biaya.
Dalam konferensi pers tersebut, Hasanuddin menyatakan ITB akan menerapkan prinsip keadilan terkait biaya pendidikan. Besar kecilnya biaya pendidikan yang dibayarkan tergantung kemampuan dari orang tua siswa.
“ITB menerapkan sistem pembayaran yang adil, hal ini sedang digodokkan. Kami berharap formulir pendaftaran diisi jujur sesuai kemampuan,” kata dia.
Jika tidak disubsidi, rata-rata ongkos kuliah di ITB permahasiswa tiap tahun adalah sekira Rp 25 juta. Namun, ITB memiliki sumber pendanaan yang kuat sehingga tidak memberatkan mahasiswa soal biaya pendidikan, seperti bantuan Pemerintah Daerah, mitra, Industri, Ikatan Orang Tua, Ikatan Alumni, dan lain sebagainya.
“Demi menunjang pendidikan yang berkualitas, ITB tidak mempersoalkan masalah biaya. Beruntung ITB memiliki banyak kerjasama dan Ikatan Alumni yang kuat,” ungkap Hasanuddin.