Per tanggal 18 Maret, jumlah penderita positif berjumlah 227 orang. Jumlah yang lumayan signifikan. Pertanyaannya berapa orang yang sedang menunggu hasil atau orang yang belum test lab?
Pagi ini pak gubernur bikin blunder lagi. Masih ingat kan kebijakan dia mengenai pembatasan armada trans-jakarta dan jadwal keberangkatan MRT? Sehari setelahnya memang dia sudah revisi. Sebuah langkah yang berani untuk mengakui kesalahannya. Namun muncul video yang menampilkan beliau yang sedang memimpin rapat, dia membeberkan kenapa dia membuat peraturan tersebut. Ternyata dia mau memberikan EFEK KEJUT. Gila… masyarakan dijadikan kelinci percobaan. Dia menyebutkan ini sebagai promosi gratis. WTF.
Ternyata antrian MRT yg menumpuk kemaren itu disengaja, kata tuan Abas itu ‘efek KEJUT’.
Wah, berarti warga DKI Jakarta kena PRANK. Ampuun. 🙈 pic.twitter.com/PMvKL1nPdE
— Dumdum (@yusuf_dumdum) March 17, 2020
Hari ini gw masih ke kantor. Rencananya gw beresin kerjaan hari ini, tapi ternyata teman gw yang dari Singapur belum rampung. Jadinya besok gw harus masuk lagi.
Di kantor gw lumayan kedinginan gara-gra gak bawa jaket. Agak kuatir juga sih kalau nanti jadi demam gara-gara perubahan suhu ketika pulang. Badan mulai hangat. Dan gw gak bawa masker. Ketika pulang, penumpang tans-jakarta tidak begitu ramai. Perjalanan pun lancar.
Makan malam gw ke warung bakso langganan. Pesan dua porsi biar badan enakan. hahaha..
Today’s Jokes
When sneezing is forbidden.
Hahahahahahahaha 🤣pic.twitter.com/3t1yR3PSVh
— Figen.. (@TheFigen) March 18, 2020