Menjaga kesehatan fisik saat ini sangat penting, tapi kesehatan mental pun harus dijaga.
Gw merasa sudah sangat jenuh WFH. Mungkin karna kerjaan gw gak terlalu banyak dan self isolation gw cuma di kamar yang ukurannya cuma berapa langkah dari ujung ke ujung. Gw berusaha menyibukkan diri dengan membaca ebook software2 atau nonton youtube/anime/film ketika malam. Tapi tetap saja ketika ruang gerak dibatasi, kemerdekaan pun terasa direnggut. Gak kebayang buat orang-orang yang ada di penjara.
Selama ini gw gak melulu ada di kamar, tapi juga keluar rumah ketika harus beli makanan atau ke food hall untuk membeli persediaan makanan. Selain itu gw juga coba keluar berjemur, keliling kompleks. Yang paling jauh adalah gw jalan di Thamrin atau Sudirman. Kalau dihitung-hitung bisa dapat 5km. Tentu saja gw keluar dengan menggunakan masker dan menghindari bertemu dengan orang-orang untuk meminimalisir kemungkinan terjangkit. Gw biasanya jalan pagi-pagi sebelum jam 6 atau ketika malam sekitar jam 7. Lumayan bisa mengobati perasaan suntuk di kamar.
Hari ini gw sudah mengirim masker ke kampung untuk dipakai orang tua. Semoga mereka bisa tahan untuk tidak keluar rumah.
Gw sudah mulai bosan mengikuti perkembangan jumlah kasus positif di Indonesia. Apalagi membaca social media. Sebelumnya gw sudah unisntal FB dan IG. Sekarang kahirnya gw mulai menghindari twitter. Biasanya twitter menjadi sarana untuk mendapatkan informasi yang masih bermanfaat dan juga banyak jokes2 yang lumayan menghibur. Tapi di jaman covid19 ini, rasanya twiiter menjadi socmed yang toxic. Sebenarnya tergantung dari siapa yang kita follow. Ketika jaman pilpres gw sudah mencoba filter siapa aja yang gw anggap ‘layak’ untuk difollow. Namun sekarang orang-orang tersebut pun sering memberikan informasi yang menurut gw provokatif dan salah arah. It makes me feel uneasy.
Topic yang membuat gw gerah adalah diskusi tentang kebijakan-kebijakan pemerintah. Gw sih setuju pemerintah lamban, tapi gw juga tau mereka banyak pertibangan. Yang paling hot adalah masalah lockdown, karantina wilayah, physical distancing.