First of all, Happy birthday Nate!
Well, selamat buat gw yang udah tambah tua. Semoga dengan bertambahnya angka umur, bertambah pula kedewasaan gw, makin dekat dengan Tuhan, dan tentunya rejeki bertambah. Aminnn..
– prolog
Ulang tahun kali sangat berbeda dengan ulang tahun sebelum-sebelumnya yang tidak kalah serunya. Maklum sebagai public figure, gw sering dapat kejutan yang menarik. :P.
Awalnya gw cukup puas dengan ulang tahun yang special karena bakalan gw rayakan di bandara Hamad International Airport, Doha, Qatar. Awalnya sempat berharap bakalan ada event kayak gini di bandara Arlanda, Stockholm, tapi ternyata gak ada. #ngarep. Oh iya, jadi ceritanya tanggal 11 kemarin gw balik ke Indonesia karena visa gw sudah habis, jadi harus pulang buat bikin yang baru. Lumayan buat liburan Natal.
– bagian pertama
Tanggal 11 Desember gw dan dua orang teman gw berangkat dari Apartemen menuju bandara di Trolhattan. Supir taksi yang jemput kami sempat kesel juga sih karena teman gw telat. Untungnya gak sampai ketinggalan pesawat (lagi). Dari Trolhattan kami naik peswat kecil. Lebh kecil dari yang biasanya, penumpang cuma sekitar 30 orang. Saking kecilnya, rasanya udah kayak naik pesawat, terombang ambing oleh angin.
Kami tiba di Bandara kecil di Stockholm, namanya Bromma. Dari situ taksi kami sudah menunggu untuk mengantar kami ke bandara Arlanda. Di Arlanda kami harus menunggu sekitar tiga jam. Sambil menunggu kami makan siang di McD, lumayan murah, cuma 50 kronor. Setelah itu tibalah waktunya untuk drop bag. *sebelumnya kami sudah checkin via web. Oh iya, pesawat yang kami tumpangi adalah Qatar Airways. Hand carry bag gw sempat over weight. Untung teman gw rela buat gw bongkar tasnya karena mau nitip coklat yang lumayan berat. Haha.
Setelah urusan beres, kami menuju imigrasi. Sebelum imigrasi kita harus melewati duty free. Disini gw sempat membeli Baileys ukuran satu liter. Lumayan murah, sekalian buat habisin uang cash. Dari situ kami menuju imigrasi, dengan modal passport dan senyum manis, semua berlalu dengan lancar. Namun semua itu buyar ketika menuju gate. Gw merasa ada yang kurang. Tas gw ketinggalan!!!
– bagian kedua
Damn, berusaha untuk tenang, gw langsung menuju meja informasi. Trus gw bilang kalau kemungkinan tas gw ketinggalan di bagian duty free. Masalahnya gw udah gak mungkin keluar karena sudah lewat imigrasi. Selain itu udah hampir waktunya buat boarding. Di saat yang sama gw takut ketinggalan peswat lagi, karena sudah diwanti-wanti, masa hanya masalah tolol begini gw ketinggalan pesawat. Untungnya si mba ada ide. Gw disuruh turun satu lantai menuju ke gate kedatangan. Dari situ gw bisa masuk lewat imigrasi lagi. Untung petugas imigrasinya ngerti masalah gw, kali ini tanpa senyum. Haha. Kemudian ada seorang polisi yang ditugaskan buat nemanin gw lari-lari menuju bagian duty free. Aksi kami berdua udah kayak lagi shooting running man di bandara Arlanda, Stockholm. *sempat-sempatnya mikir. Sampai di duty free, tas gw sudah hampir dibawa oleh polisi setelah kasirnya melaporkan ada barang mencurigakan. Untungnya gw datang dengan polisi juga, jadi gw tinggal bilang kalau itu tas gw tanpa diinterogasi terlebih dahulu. Adegan lari kembali ke gate pun berlanjut. Ketika counter imigrasi udah kelihatan, si polisi nanya sambil lari, ” tadi lw masuk lewat counter mana?”. ” oh yang itu !”. Tapi ternyata counternya tutup sodara-sodara. Akhirnya menuju counter lain, untungnya lancar. Sampai akhirnya gw tiba di gate dengan muka lesu, level energi keknya tinggal 20 persen. Thanks God!.
– bagian ketiga
pesawat tiba di bandara Doha, Qatar, dengan lancar. Kami harus menunggu selama hampir tiga jam untuk penerbangan selanjutnya. Kami sempat menunggu di food court selama dua jam. Pas pergantian jam 12 waktu setempat ( +3 GMT), gw menelpon nyokap dan adek gw. Untung gw masih ada account skype buat telpon hp. Gw gak ngasih tau teman gw kalau gw ultah hari itu, biarlah menjadi rahasia gw. Haha.. Gw sempat mengunjungi duty free, tentunya tanpa membawa tas apa pun kecuali dompet.
Jam 2.45 waktu setempat, kami terbang menuju Jakarta. Gw dapat tempat duduk dekat jendela. Di samping gw ada mba-mba TKI dari Oman. Dia kurang mahir berbahas inggris jadi kesulitan pas ditanya mau makan apa. Karena kasihan gw bantuin buat milih. Dari situ kami ngobrol tentang pekerjaan masing-masing. Ternyata kehidupan TKI di timur tengah itu benar-benar keras. Kasihan. *mungkin akan gw cerita di tulisan lain.
– bagian empat
“Sir, could you come with me now? We have call from Indonesia Immigration. Please bring your passport as well”. Seorang pramugara nyamperin gw di kursi.
Haa? apa lagi ini? Teman gw sempat nanya ada apa. Jawaban gw ” another drama”. Setelah sampai di belakang dekat pantry, pramugara itu ngasih tau kalau gw bermasalah dengan passport gw. Katanya ada telpon dari Indonesia kalau nanti kami harus diinterogasi, jadi dia mau periksa passport gw telebih dahulu. Dia nanya gw dari mana ke mana, dia juga maksud tulisan “Schengenstater” di visa gw. Kok aneh sih, pramugara gak ngerti. Gw jelasin lah. *yg setelahnya gw nyadar ternyata dia random nanya aja karena mau cek tanggal lahir gw. Trus gw bilang klo gw memang ada maslah tadi, tas gw ketinggalan di duty free. Jadi harus lewat imigrasi dua kali. *menurut gw mungkin karena itu masalahnya. Tapi dasar pramugara India, pintar acting, dia keknya langsung dapat ide.
“Ah, I see, they said that someone has put drugs in to your bag”.
” Do you bring your bag now ?”
” whatttt? ” jawab gw. Apes banget gw hari ini. Gw udah gak mikir, ultah kok apes banget. Tapi mungkin karena gw udah pasrah dan lemes, si pramugara itu narik gw ke belakang. Mau diapain apalagi gw? Mau ditelanjangi?
Trus pas tirainya dibuka, tiba tiba banyak pramugari yang senyum-senyum sambil nunjuk ke meja. Ada kue ulang tahunnn!… OMG. Jadi semua ini hanya DRAMA?? Si pramugara itu minta maaf dan juga pramugari lainnya. Gw udah gak kepikiran mau bilang apa. Mimpi apa gw semalam? Trus gw dikasih pisau untuk motong kuenya. Tapi tunggu dulu.
” May I invite my friends?”
“of course” jawab mereka serentak. Hmmm… gw gak rela dikerjain sendirian. Gw kemudian memanggil teman gw, gw bilang kalau kita ada maslah dengan passport. Ekspresi mereka udah pasrah aja. Haha.. Sampai disana si aktor tadi mengulang cerita yang sama kalau gw bawa drugs.
“Well, you can say to the officer that you dont know him (gw), so you will be released”.
“No, I will with him (gw)” kata teman gw. Hoooo… terharuk.
Trus semua berubah jadi senyum ketika mereka masuk pantry. Hahaha. ternyata surprise. Mereka bilang kalau mereka gak tau gw ulang tahun, ya iyalah, kan gw gak bilang. Haha..
Awalnya pramugari menawarkan mau minum jus apa? Teman gw bilang jus jeruk aja. Tapi setelah gelas pertama diisi, tiba-tiba ada pramugari nyeletuk.
” how about champagne?”
” Are you guys drink alcohol ?”
Yesss, jawab kami serentak. Haha.. Jadilah kami minum champagne. Gw sempat disuruh buka botolnya sendiri, tapi karna takut nyiprat kemana-mana, akhirnya si pramugara yang bukain.
Sambil gw potong kue, mreka nyanyi “happy birthday”. So funnn.. Setelah itu kami minum champagne, sayangnya pramugara/i tidak boleh minum. Jadinya cuma kami bertiga. Lucunya, saat itu pesawat lagi turbulensi lumayan kencang, tapi mereka cuek aja. Malah gw yang gak enak takutnya ntar mereka dimarahin. Well, mungkin tiga menit kemudian baru ada pramugari datang, keknya bos mereka, salamin gw trus nyuruh kami duduk. Haha.
Sambil sempoyongan kami menuju tempat duduk. Gak mudah jalan di peswat ketika turbulensi sambil membawa gelas. Mungkin penumpang lain pada heran liat kami bertiga. Gw pengan teriak “gw ulang tahun!!”. Tapi gw masih waras.
Ketika udah mau turun, seorang pramugari datang lagi sabil membawa sisa kue yang tadi. Dia minta maaf karena gak punya plastik. Baik bangetttt…
Turun dari pesawat, gw gak disapa ” thank you , good bye” lagi. Tapi semuanya bilang “Happy Birthday, Sir”.
Thank you Qatar Airways.
*sayangnya gak bisa ngambil foto bareng mereka, karena peraturan melarang. -.-
2 Responses
kayanya gw harus coba naik qatar pas gw ultah. kali aja disurprise-in juga. haha. niat banget sih itu pramugari/pramugaranya.
hahaha..
yes, you should!!