penggusuran daerah belakang itb

Nataniel

Nataniel

Photographer, content designer and trader

. . .

Penggusuran kembali terjadi bandung, tepatnya di daerah belakang kampus itb. Setahun yang lalu, daerah taman sari/balubur juga mengalami nasib yang sama. Daerah yang didiami oleh penduduk setempat untuk mencari nafkah. Mereka rata-rata bekerja sebagai penjual asongan, warung makan, dan tentunya usaha fotokopi.

Usaha yang sudah demikian lekat dengan kehidupan mahasiswa. Gw ingat banget disitu ada tempat fotokopi yang memulai bisnisnya hanya dari ruangan seukuran 3×3 meter yang kemudian berkembang menjadi lebih besar. Bahkan usahanya mencakup warnet. namun ditengah keberhasilan dia, kenyataan berkata lain, daerah tersebut harus disterilkan.

[FB 4467455168432]

Bagaimana dengan daerah belakang kampus itb? Disini terdapat banyak warung-warung makan yang bisa dibilang serabutan. Selain itu bebrapa tempat fotokopi mulai bermunculan sejak penggusuran daerah taman sari. Pasti setelah penggusuran ini, mahasiswa akan kerepotan dalam memenuhi panggilan ‘perut’ mereka dan juga mencari tempat untuk fotokopi yang lengkap. Kantin dalam kampus bisa dibilang tidak banyak jumlahnya dan juga harganya tidak semurah warung diluar kampus.

Jadi kalau tidak makan dalam kampus, harus menempuh jarak yang jauh untuk makan. Apalagi yang kuliah di bagian utara, harus ke selatan menuju salman atau ganyang. *kalau ganyang tidak digusur yah. Untuk urusan fotokopi dan print, sepeninggalan gw, di dalam kampus fasilitas untuk fotokopi dan print masih kurang. Terbatas hanya di himpunan-himpunan. Gw sendiri lebih memilih fotokopi di luar karena murah dan praktis karena bisa sambil pulang atau pas baru datang di kampus. *alibi gak ke himp. :D

Terlepas dari terganggunya pemenuhan kebutuhan mahasiswa, gw sendiri setuju-setuju saja dengan adanya penertiban ini. Toh bukan sepenuhnya salah pemerintah. Karena daerah tersebut memang bukan daerah untuk membangaun usaha. Apalagi jika dikaji dari segi penataan kota. dengan adanya bangunan-bangunan tersebut, tata kota terlihat semrawut. Selain itu masalah kebersihan makanan yang dijual menurut gw masih kurang. Jadi kalau dilihat dari sudut pandang lain ada baiknya juga.

Tapi, sebagai manusia normal, kita juga pasti memiliki hati nurani. Bisa dibayangkan bagaimana perasaan mereka yang hanya menggantungkan hidup mereka dan keluarga hanya dari usaha itu. Apakah mereka bisa bertahan kedepannya? Bagaimana nasib anak-anak mereka yang butuh biaya untuk sekolah. Dampaknya pasti berkelanjutan. Maka dari itu, dibutuhkan tanggung jawab dari pemerintah untuk memberikan mereka kesempatan untuk berusaha kembali. Mereka seharusnya diberikan tempat reloksi yang sesuai, jadi mereka bisa bertahan hidup.

Semoga bapak-bapak dan ibu-ibu di sana bisa diberikan ketabahan dan mendapatkan rejeki yang lebih di tempat lain. Terima kasih karena selama ini sudah menjadi bagian kehidupan kampus dari mahasiswa itb. Kami semua akan selalu mengingat jasa-jasa kalian.

video by : yudha

One Response

  1. Ammiiiin… Semoga keinginan untuk menjadikan Bandung lebih tertib dan rapih juga didukung dengan upaya penyediaan lapangan kerja Nate..

Leave a Reply to dani Cancel reply

Archives